Sunday, June 26, 2022

Yaaa... Dinikmati Aja

 Apa yang paling baik dalam menghadapi setiap keadaan yang tidak sesuai dengan yang kita rencanakan, atau yang tidak sesuai dengan yang kita bayangkan akan terjadi. Bahkan justru bisa saja sebaliknya, kita berusaha dengan semaksimal mungkin agak mendapatkan nilai plus ternyata justru menyebabkan kemunduran dan muncul nilai negatif atau minus. Apa yang paling baik kita lakukan dalam kondisi ini.

Sahabat semuanya, kita pasti telah memahami bahwa keberadaan kita di dunia ini bukan oleh rencana kita. Saya yakin semua setuju akan hal ini. Karena jika kita yang merencanakan kemunculan kita sendiri tentu kita akan kebingungan jika ada yang menanyakan apa dan kapan kita merencanakannya. 

Bahkan, kita sendiri tidak bisa memutuskan lahir dari rahimnya siapa.

Maka, jika kita telah benar-benar mengingat akan hal tersebut seharusnya pula kita telah sadar bahwa ada yang berkehendak selain diri kita sendiri terhadap apa yang akan terjadi pada kita. 

Jika dahuku kala kita dilahirkan tanpa perencanaan kita sendiri, sekarang ketika kita sudah bisa berfikir, dan kita melalui kondisi dimana kondisi ini tidak sesuai dengan yang kita rencanakan, janganlah terbelalak dan kaget. Jawablah : kita lahir saja bukan atas rencana kita kok, kenapa sekarang kita menuntut untuk selalu berjalan sesuai dengan rencana kita.

Jangan-jangan apapun yang kita lakukan sudah ada yang merencanakan ? hayoo.... mau kemana .... yaa... nikmati aja... :)

Saturday, July 1, 2017

Bijaksana Menjadi Orangtua

Jika anak kecil bermain kemudian bertengkar, maka kita akan mengatakan dengan mudah begitulah anak kecil, namanya juga anak kecil, dan seterusnya. Ini menandakan kesadaran kita tentang kehidupan anak-anak yang sudah biasa dari zaman dahulu kadang senengnya minta ampun sampai nangis karena over acting menikmati kesenangan. Kadang tiba-tiba bertengkar namun 1 menit kemudian bercanda lagi.
Begitulah kehidupan anak-anak.
Namun bagaimana jika ada orangtua ikut-ikutan bertengkar pada saat anak-anak bertengkar? Ini tentu tidak lazim terjadi. Orangtua harus super bijaksana menghadapi kondisi anak-anak yang sering bertengkar. Tidak boleh ikut-ikutan uring-uringan.
Apalagi jika anak kita bertengkar dengan anak tetangga, kita tidak boleh ikut-ikutan bertengkar. Harus sama-sama memaklumi uniknya kehidupan anak-anak. Orangtua dituntut untuk selalu berkepala dingin. Diperlukan trik-trik khusus untuk menangani perilaku anak kecil yang antara satu orang bisa jadi berbeda jauh dengan orang lain, sesuai dengna karakter anak-anaknya. :-)

Wednesday, June 28, 2017

Memimpikan Impian

Seperti berjuang untuk menggapai mimpi indah di dalam tidur. Dengan cara membayangkan semua impian sesaat sebelum tidur demi memimpikan indahnya impian.
Ini adalah mimpi sang pemalas.
Impian adalah sesuatu yang istimewa yang diharapkan bakal terjadi pada kita suatu saat nanti.
Ini bisa menjadi sebuah kenyataan yang bisa membahagiakan kita karena telah merealisasikan sebuah impian. Atau bisa membahagiakan kita karena sudah dengan maksimal telah berjuang mengejar impian walaupun mungkin hasilnya tidak semaksimal yang diimpikan.

Namun ini juga bisa jadi akan menjadi sebuah mimpi. Mimpi yang tentu saja hanya ada di dalam tidur. Karena kita tidak pernah berjuang untuk mengejarnya. Impian yang selalu kita impi-impikan tanpa ada perjuangan untuk merealisasikannya.
Kita tidak berjuang untuk mengejar mimpi, namun kita tergesa-gesa menikmati impian.

Memang, Cara tercepat menikmati sebuah impian adalah dengan memimpikannya. Cara ini tidak membutuhkan biaya. Tidak membutuhkan energi. Tidak membutuhkan perjuangan.
Namun kenikmatannya hanya sesaat saja, sangat singkat dan tidak bisa dibagi dengan orang lain kecuali sesama pemimpi impian.

Maka, jika impian kita hanya bisa menjadikan kita terus terusan memimpikannya, maka kita adalah salah seorang dari ribuan pemalas di bumi ini. Dan kita tidak akan pernah bisa merealisasikan impian kita selamanya.

Mati Rasa

Buah dari kesombongan yang terlalu lama dibiarkan. Mematikan segala rasa yang seharusnya tumbuh subur di dalam hati. Rasa bahagia, tenteram, bahkan senyumpun sangat sulit menghiasai wajah yang sudah mulai berkerut.
Aku adalah lelaki yang sombong. Merasa telah melakukan banyak hal untuk yang lain. Merasa terlalu banyak menjadi korban dari kesalahan orang lain. Hingga lupa untuk membersihkan kesalahan sendiri.
Namun apalah kiranya,
Sulit sekali merasakan tumpukan kesalahan yang sudah hampir kedaluarsa memenuhi dada ini, jika hati ini telah mati rasa.
Mati oleh tumbukan kesombongan...